Sabtu, 11 November 2017

Manfaat Temulawak untuk Kesehatan



Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang banyak kita temukan di berbagai kepulauan di indonesia, jenis tanaman berakar ini sudah terkenal ke berbagai negara di dunia. Terkenal akan kendungan dan khasiatnya bagi kesehatan, maka tak heran jika tanaman ini banyak di cari untuk dijadikan sebagai bahan untuk membuat obat herbal. Saking berkhasiatnya, tanaman temulawak tidak kalah khasiatnya dengan khasiat tanaman ginseng korea yang terkenal itu akan keampuhannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Sebagai tanaman herbal, tentunya temulawak memiliki segudang manfaat, namun hati-hati saat membedakan kunyit dengan temulawak karena keduanya terlihat sama.



Dikatakan bahwa beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa temulawak memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat terutama karena kandungan kurkuminnya yang tinggi serta karena tidak adanya senyawa bis-desmethoxycurcumin yang akan mengganggu kerja empedu dalam mengeluarkan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, kandungnan minyak atsiri yang berperan dalam pencernaan termasuk sebagai penambah nafsu makan. Selain itu, kandungan Xanthorizol sebesar 7 % yang berdasarkan beberapa penelitian sangat berguna sebagai obat kanker khususnya kanker payudara, sebagai estrogen alami tumbuhan (buat wanita yang mau berasa muda terus) dan banyak lagi manfaat temulawak lainnya.
1.  Meningkatkan fungsi Hati

Menurut Mangestuti, salah satu ahli tanaman herbal di Universitas Airlangga, mengiyakan bahwa temulawak memiliki khasiat dalam mempercepat aliran empedu, sehingga mempercepat regenerasi sel pada sel sel hati dan membuat temulawak menjadi pembersih alami dari organ hati (liver). Seperti yang kita ketahui, bahwa hati (liver) berfungsi dalam memproses racun dalam tubuh dan mendetoksifikasikan (menetralisir) racun tersebut dengan menggunakan cairan empedu. Peningkatan aliran empedu ke hati tentu saja akan meningkatkan kemampuan hati (liver) dalam melakukan penetralan racun.
Katagoga dalam temulawak memiliki khasiat menjaga kesehatan fungsi hati. Katagoga memproduksi empedu dalam hati dan merangsang pengosongan kandung empedu. Dalam uji klinik yang dilakukan pada temulawak, memberikan hasil enzim yang dapat berguna untuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT dalam dosis 15-30 mg kurkumin.

2.  Mengobati dan mengurangi radang Sendi

Khasiat temulawak yang mengandung kurkumin dapat membantu mengurangi radang sendi pada tubuh Anda. Dimana kurkumin ini dapat berperan untuk menghambat perpindahan sel-sel leuksit pada daerah yang terkena radang ataupun menghambat pembentukan dan transportasi mediator radang yang disebut prostaglandin. Kandungan kurkumin yang dimiliki temulawak dinyatakan dapat mengurangi peradangan sendi. Kirkumin akan berperan untuk menghambat perpindahan sel leuksit ke daerah radang dan juga transportasi mediator radang yang di sebut prostaglandin.
Kandungan kurkumin dalam temulawak sama dengan 100 mg fenibutazon yang mengurangi radang sendi dan nyeri. Cara kerjanya yakni dengan melakukan penghambatan perpindahan sel-sel leuksit kepada daerah radang atau dangan penghambatan pembentukan serta transportasi mediator radang yaitu prostagladin. Hasil pengujian memberikan hasil perbaikan pada penderita radang sendi.

3.  Untuk Mencegah kanker
Temulawak dengan kandungan kurkumin juga memiliki khasiat dalam mencegah dan mengurangi penyakit kanker . Kanker merupakan jenis penyakit yang sangat berbahaya di dunia, curcumin diketahui mampu menghambat pertumbuhan kanker prostat dan mencegah sel-sel penyakit kanker lainnya. Jamu temulawak juga sangat efektif untuk mengatasi penyakit kanker payudara, kanker usus. Serta dijelaskan juga bahwa hal tersebut mampu menghentikan pembuluh darah yang menyuplai pertumbuhan kanker dan merupakan efek pencegahan yang mungkin berasal dari aktivitas antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan. Meskipun perlu penelitian lebih lanjut namun manfaat temulawak sangatlah berguna bagi penderita penyakit kanker.

4.  Memperlancar proses pencernaan
Kandungan zat dalam temulawak diketahui mampu merangsang produksi empedu di kandung empedu, yang dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan. Khasiat temulawak memberikan dukungan terhadap berbagai masalah pencernaan termasuk gangguan pencernaan, kembung, gas dan dispepsia seperti manfaat kunyit.
5.  Menurunkan kolesterol tinggi
Temulawak mengandung kurkumin dan fraksi kurkuminoid dalam jumlah besar akan membantu kerja empedu dalam mengeluarkan lemak lemak khususnya kolesterol buruk melalui saluran pembuangan (saluran pencernaan). Ekstrak temulawak memiliki khasiat kesehatan  yang dapat membantu menurunkan Kolesterol tinggi . Selain kanker, kolesterol adalah penyakit yang berbahaya yang sudah banyak memakan korban jiwa. Manfaat temulawak untuk menurunkan kolesterol atau lemak darah tentu saja sangat berdampak baik untuk kesehatan jantung serta sistem kardiovaskuler di dalam tubuh.

6.  Mengobati penyakit ginjal
Manfaat jamu temulawak juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit ginjal. Hal ini dikarenakan pada temulawak terdapat beberapa nutrisi yang dapat mengobati penyakit ginjal. Anda hanya perlu mengkonsumsi ramuan jamu temulawak ini secara rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dengan mengonsumsi ramuan jamu ini secara rutin akan menghasilkan hasil yang maksimal. Anda bisa melakunnya dengan Temulawak mencuci bersih dan mengupas temulawaknya. Siapkan 4 gelas air lalu rebuslah temulawak dengan segenggam daun kumis kucing dan segenggam daun meniran. Rebus sampai airnya tersisa setengah. Rebusan ini diminum sebanyak tiga kali sehari.

7.  Meningkatkan nafsu makan
Hal ini  sering dilakukan dari dulu hingga sekarang. Manfaat temulawak yang satu ini tak perlu lagi diragukan. Berdasarkan penelitian yang terdahulu diketahui bahwa temulawak mengandung minyak atsiri yang meningkatkan nafsu makan khususnya pada anak anak. Efek minyak atsiri yang terdapat dalam temulawak yang sifatnya karminativum, dapat membantu Anda dalam menambah nafsu makan. Oleh karena itu, temulawak ini sangat cocok dikonsumsi oleh Anda yang mempunyai masalah pada nafsu makan.

8.  Untuk melancarkan dan memperbanyak produksi ASI

Manfaat temulawak untuk ibu menyusui yaitu dapat meningkatkan serta melancarkan produksi ASI (Air Susu Ibu). Dimana temulawak mengandung antioksidan tinggi yang dapat bermanfaat untuk mencegah terjadinya perubahan atau oksidasi nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi ASI seperti protein dan asam lemak. Seperti yang telah diketahui bahwa jika terjadi oksidasi nutrisi, maka produksi ASI pada wanita menyusui dapat berkurang. Selain itu, kualitas ASI juga dapat menurun. Untuk mencegah dan mengatasi hal ini, wanita menyusui dapat mengkonsumsi jamu temulawak secara rutin.
                               
9.  Jantung sehat

Temulawak yang mengandung kurkumin yang lebih tinggi dari kunyit membuatnya menjadi salah satu obat herbal yang menakjubkan. Lalu apa manfaat temulawak untuk jantung sehat? Jawabannnya terdapat pada fraksi kurkuminoid yang dikandungnya mampu merangsang empedu untuk membuang kolesterol buruk dalam darah, yang berarti kemungkinan untuk tersumbatnya pembuluh darah khususnya penyakit jantung semakin mudah.
Ekstrak temulawak memiliki khasiat untuk kesehatan lainnya, seperti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Dimana khasiat temulawak yang dapat membantu menurunkan kolesterol atau lemak darah ini tentu berdampak baik untuk menjaga kesehatan jantung serta sistem kardiovaskular dalam tubuh.

10.            Penyembuhan penyakit Hepatitis

Kandungan alami yang menyehatkan yang ada pada temulawak membantu kerja hati (liver). Hepatitis adalah orang orang yang memiliki hati (liver) tidak sehat, sehingga bekerja tidak karuan. Oleh karena itu, Pangestu Adi seorang ahli penyakit dalam dan pencernaan bahwa temulawak merupakan salah satu pilihan untuk mengurangi dan membantu penyakit hepatitis. Dengan ,menyiapkan 2 jari temulawak, lalu cuci dan kupas. Iris dan rebus dengan ½ liter air dan tambahkan sedikit gula aren. Rebus hingga airnya tinggal setengah. Minum ramuan ini dua kali sehari.

11.            Menurunkan Stress


Manfaat kurkumin dalam meningkatan produksi BNDF yang merupakan hormon pertumbuhan sel saraf menjadi alasan utama kenapa temulawak mampu menjadi sesuatu yang mampu menurunkan stress. Kekurangan BDNF telah diketahui telah menjadi faktor dalam menyebabkan stress dan dilema.

12.            Meredakan kelelahan pada otot
Ramuan dari jamu temulawak ini juga sangat efektif untuk membantu meredakan masalah kelelahan pada otot, terutama bagi Anda yang seorang pekerja kantoran yang sering mengalami otot pegal dan bagi Anda yang melakukan aktivitas berat seperti sedang menjalani fitnes.

13.            Mencerahkan, menghaluskan, dan mengencangkan kulit
Temulawak bekerja seperti kunyit pada kulit, yaitu dengan meningkatkan dan mencerahkan kulit dan wajah . Pemanfaatan temulawak untuk kecantikan kulit bisa menjadikannya sebagai masker, kita cukup memarut beberapa timpang temulawak lalu dibalurkan pada wajah kita diamkan beberapa saat lalu bilas menggunakan air bersih, dengan rutin menggunakannya wajah secara perlahan akan tampak cerah secara alami dan tentunya membuat kulit jadi sehat tidak mudah berminyak dan jerawatan.
Temulawak dengan pemakaian rutin dapat secara efektif membuat kulit menjadi lebih halus. Caranya  adalah dengan meminum rebusan temulawak atau mengolah temulawak menjadi masker wajah atau pun kita bisa mengolahnya sebagai scub, dan digunakan pada sore atau malam hari. Temulawak dan kunyit dipercaya sebagai obat-obatan herbal tradisional alami yang bersifat antioksidan , yang dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan wajah berjerawat dan keriput, Penggunaan secara rutin dapat membuat kulit lebih kencang dan awet muda.

14.            Untuk Asam lambung


Lambung seperti yang kita ketahui merupakan organ pencernaan kita. Asam lambung, dikendalikan oleh liver (hati). Manfaat temulawak berguna mengobati Asam lambung yang naik. Salah satu manfaat temulawak yang terletak dari kandungan kurkumin dan minyak atsirinya adalah menjaga kesehatan lambung, berperan dalam menetralkan asam lambuSng, serta mengatasi masalah lambung.
Penyakit asam lambung selain disebabkan oleh berbagai macam seperti telat makan,stres, mengkonsumsi makanan berlemak dan bergas juga disebabkan oleh otot esofagus bagian bawah tidak dapat berfungsi dengan baik. Padahal, otot ini berfungsi untuk membuka dan menutup agar makanan tidak kembali atau asam lambung naik ke atas. Salah satu cara mengobati asam lambung secara tradisional dan alami  dapat dilakukan dengan rebusan air temulawak atau jamu temulawak yang terbuat dari ekstrak temulawak.

Efek Samping Temulawak
Temulawak tampaknya aman bagi kebanyakan orang ketika digunakan pada jangka waktu yang singkat, hingga 18 minggu. Tapi temulawak mungkin tidak aman bila digunakan dalam jumlah besar atau untuk jangka waktu yang lama. Hal itu dapat menyebabkan iritasi lambung dan mual. Peringatan khusus pada pemakaian oleh ibu hamil menyusui, karena tidak cukup diketahui tentang penggunaan temulawak ini selama kehamilan dan menyusui. Tetap agar lebih aman, hindari penggunaannya.
Dosis yang tepat untuk konsumsi temulawak ini,  tergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lain. Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk temulawak. Perlu diketahui bahwa produk alami mungkin tidak selamanya aman dan ini penting untuk diketahui sebelumnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan lakukan konsultasi pada apoteker atau para profesional kesehatan sebelum menggunakan obat olahan temulawak.
Beberapa efek samping itu adalah:
1)    Gangguan lambung
         Salah satu efek samping temulawak adalah menyebabkan mual , Namun tak masalah karena temulawak sudah terkenal berguna mengobati lambung . Mual pada penderita asam lambung adalah hal yang lumrah .
2)    Risiko gangguan empedu
Temulawak sebaiknya dihindari oleh penderita batu empedu dan pasien yang mengalami penyumbatan saluran empedu. Pasalnya, temulawak bekerja merangsang produksi empedu sehingga penderita gangguan empedu berisiko mengalami kondisi lebih parah jika mengonsumsi temulawak, bahkan keracunan empedu sendiri akibat produksi empedu yang berlebihan.
3)    Overdosis kurkuma Temulawak
Konsumsi temulawak berlebihan yang dikombinasi dengan tanaman herbal lain yang mengandung kurkuma, seperti kunyit juga perlu dilakukan dengan hati-hati. Jika harus mengonsumsi temulawak dengan tanaman lain yang mengandung kurkumin, Anda harus memperhatikan dosisnya agar tidak berlebihan.
4)    Risiko pendarahan
Jangan sembarangan mengonsumsi temulawak bersama dengan obat pengencer darah. Karena temulawak sudah bekerja membantu menurunkan kadar lemak darah, sehingga jika ditambah dengan bahan kimia pengencer darah, dikhawatirkan justru mengakibatkan terjadinya pendarahan.



DAFTAR PUSTAKA
www.manfaatonline.com/manfaat-temulawak-untuk-kesehatan/
www.google.co.id/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-temulawak/amp
www.khasiat.co.id/minuman/jamu-temulawak.html
www.google.co.id/amp/s/manfaat.co/manfaat-temulawak.html/amp

Jumat, 03 November 2017

Komunikasi Efektif dalam Keperawatan



1.      Pengertian Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Hovland dalam Effendy (2005:10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Seseorang dapat mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain apabila terjalin komunikasi yang komunikatif.
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Komunikasi dengan orang lain kadang sukses atau efektif mencapai maksud yang dituju, namun terkadang juga gagal. Adapun makna komunikasi yang efektif menurut Effendy (2005) adalah komunikasi yang berhasil menyampaikan pikiran dengan menggunakan perasaan yang disadari. Sedangkan menurut Walter Lippman dalam Effendy (2005) bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berusaha memilih cara yang tepat agar gambaran dalam benak dan isi kesadaran dari komunikator dapat dimengerti, diterima bahkan dilakukan oleh komunikan.

2.      Tujuan Komunikasi Efektif
a.    Memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas dan lengkap
b.    Dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan.
c.    Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton.
d.    Dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
e.    Menggerakan klien untuk melakukan atau merubah sesuatu
Secara singkat dapat kita katakan bahwa tujuan komunikasi adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang lain (komunikasi). Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Komunikasi yang dilakukan perawat bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan dapat berjalan efektif. Kemampuan komunikasi yang efektif ini merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat professional.

3.      Syarat-syarat komunikasi efektif

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif antara lain :
a.    Menciptakan suasana yang menguntungkan.
b.    menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
c.    pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
d.    Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
e.    Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.

4.      Bentuk komunikasi efektif

 

v  Komunikasi verbal efektif
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol-simbol verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun tulisan. Unsur-unsur komunikasi secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui hubungan tatap muka secara langsung tanpa ada jarak maupun peralatan yang menjadi medianya. Unsur-unsur komunikasi lisan dapat terlihat pada kegiatan “ngobrol” yang dilakukan oleh orang-orang ketika berada di kantor, sekolah, kampus, ataupun tempat-tempat lainnya.
Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan melalui tulisan. Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat konvensional, surat elektronik (email), chatting, dan lain sebagainya.
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi verbal adalah
·      Berlangsung secara timbal balik.
·      Makna pesan ringkas dan jelas.
·      Bahasa mudah dipahami.
·      Cara penyampaian mudah diterima.
·      Disampaikan secara tulus.
·      Mempunyai tujuan yang jelas.
·      Memperlihatkan norma yang berlaku.
·      Disertai dengan humor.

v  Komunikasi non verbal
Yaitu komunikasi yang menggunakan mimik atau bahasa tubuh dan merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui simbol-simbol lainnya. Dalam berkomunikasi dengan pasien, perawat harus menggunakan komunikasi non verbal juga, seperti gerak tubuh, pandangan mata ke pasien, jarak dengan pasien, postur, dan ekspresi wajah.
Selain dengan menggunakan bahasa verbal,menggunakan mimik atau bahasa tubuh lebih memudahkan klien untuk mengerti dan memahami dari maksud komunikasi yang perawat sampaikan. Sementara itu, komunikasi non verbal dapat pula ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya berpakaian, potongan rambut, intonasi suara, hingga gaya berjalan.
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
·      Penampilan visik.
·      Sikap tubuh dan cara berjalan.
·      Ekspresi wajah.
·      Sentuhan

5.      Unsur-unsur Komunikasi

Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
v Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.
v Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
v Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya
v Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh    terhadap kesinambungan komunikasi
v Tanggapan/feedback.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.

6.      Prinsip Komunikasi Efektif

 

Agar komunikasi menghasilkan komunikasi yang efektif, seseorang harus memahami prinsip-prinsip dalam berkomunikasi. Ada lima prinsip komunikasi yang efektif yang harus dipahami. Lima prinsip tersebut disingkat dengan REACH, yaitu Respect, Empathy, Audible, Clarity,dan Humble.Lima prinsip komunikasi yang efektif itu adalah sebagai berikut:
o  Respect (sikap menghargai)
Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang akan kita sampaikan. Berarti rasa hormat & saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama.

o  Empathy (kemampuan mendengar)
Komunikasi yang efektif akan dengan mudah tercipta jika komunikator memiliki sikap empathy. Empathy artinya kemampuan seorang komunikator dalam memahami dan menempatkan dirinya pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelm didengarkan atau dimengrti oleh orang lain. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya.

o  Audible (dapat didengarkan atatu dimengerti dengan baik)
Audible mengandung arti dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahuluataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Penyampaian informasi agar mudah diterima dapat menggunakan media yang cocok, sehingga penerima pesan betul-betul mengerti apa yang disampaikan oleh pemberi informasi atau komunikator.

o  Clarity
Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan dan tranparansi. Harapannya dengan mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), maka dapat menimbulkan rasa percaya (trust) penerima pesan terhadap pemberi informasi.

o  Humble (rendah hati)
Humble adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling menghargai. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

7.      Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Efektif

Menurut Potter dan Perry (1993), proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a.      Perkembangan
Agar dapat berkomunikasi efektif dengan pasien, perawat harus mengerti pengaruh dari perkembangan usia baik dari sisi bahasa maupun proses fikir dari pasien tersebut. Karena tiap tahap perkembangan atau umur klien yang berbeda mempunyai tingkat kemampuan memahami maksud dari isi komunikasi yang perawat sampaikan.

b.      Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa, dan dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi antara perawat-pasien dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
c.       Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku, sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien.
d.      Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, dan budaya ini juga yang membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Klien sebagai manusia pasti mempunyai budaya yang berbeda-beda antara yang satu dan yang lain.
e.      Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Ekspresi emosi seperti sedih, senang, dan terharu dapat mempengaruhi orang lain dalam berkomunikasi. Perawat perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya sehinnga perawat dapat memberikan asuhan keperawataan yang tepat.
f.        Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda. Menurut Tanned (1990); dalam Nurjannah, I (2005), menyebutkan bahwa wanita dan laki-laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi.
g.      Pengetahuan
Pasien yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit berespon dengan pertanyaan mengandung bahasa verbal dibanding dengan orang yang tingkat pengetahuannya tinggi. Jadi perawat perlu untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien agar bisa berinteraksi dengan baik.
h.      Peran dan hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan diantara orang yang berkomunikasi. Seorang perawat berkomunikasi dengan teman sejawatnya pasti akan berbeda ketika berkomunikasi kepada kliennya. Jadi seorang perawat harus bisa menggunakan gaya bahasa yang berbeda-beda pada lawan bicaranya berdasarkan peran dan hubungan, terutama dengan klien.
i.        Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Lingkungan yang berisik dan tidak ada privasi pasti akan mengganggu proses komunikasi perawat-klien.
j.        Jarak
Jarak dapat mempengaruhi proses komunikasi, jarak tertentu akan memberikan rasa aman, kejelasan pesan, dan kontrol ketika berkomunikasi. Maka perawat perlu memperhitungkan jarak berinteraksi dengan klien.

8.      Faktor yang mendukung dan tidak mendukung komunikasi efektif

Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.

v Faktor yang dapat mendukung komunikasi efektif :

a.    Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
b.    Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
c.    Kualitas komunikasi adalah faktor kritis dalam memenuhi kebutuhan klien.

v Faktor yang tidak mendukung komunikasi efektif :

a.    Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tidak efektif.
b.    Tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga.
c.    Tidak dapat melindungi klien dari ancaman kesejahteraan.
d.    Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien serta memberikan pendidikan kesehatan.

9.      Langkah-langkah untuk membangun komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut:

a.    Memahami Maksud dan Tujuan Berkomunikasi
b.    Mengenali Komunikan
c.    Menyampaikan Pesan dengan Jelas
d.    Menggunakan Alat Bantu yang Baik
e.    Memusatkan Perhatian
f.     Menghindari Gangguan Komunikasi
g.    Membuat Suasana yang Menyenangkan
h.    Menggunakan Bahasa Tubuh( body language) yang Benar

10.  Aspek dalam membangun komunikasi yang efektif

§  Kejelasan
Dalam komunikasi harus menggunakan bahasa  secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
§  Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
§  Konteks
Maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
§  Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
§  Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

11.  Komunikasi Efektif dalam Patient Safety

Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima. Hal itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien.  Bentuk komunikasi yang rawan kesalahan diantaranya adalah instruksi untuk penatalaksanaan pasien yang diberikan secara lisan atau melalui telepon.  Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes abnormal, misalnya petugas laboratorium menelepon ke ruang perawatan untuk melaporkan hasil tes pasien. Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan atau prosedur untuk mengatur pemberian perintah / pesan secara lisan dan lewat telepon.  Kebijakan dan atau prosedur itu harus memuat:
a.    Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dicatat si penerima.
b.    Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si penerima.
c.    Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil tes.
d.    Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-tidaknya komunikasi lisan dan lewat telepon.
e.    Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-ulang tidak selalu dimungkinkan, misalnya di ruang operasi dan dalam situasi darurat di bagian gawat darurat atau unit perawatan intensif.

12.  Komunikasi SBAR

Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah komunikasi  SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation), metode komunikasi ini digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien.  Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya. Adapun keuntungan dari penggunaan metode SBAR adalah:
a.    Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.
b.    Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi pasien.
c.    Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien.

Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu Situation, Background, Assessment, Recommendation. Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh semua tenaga kesehatan, diharapkan semua tenaga kesehatan maka dokumentasi tidak terpecah sendiri-sendiri. Diharapkan dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik. Sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien.
1.    Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan?
a.    Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien;
b.    Diagnosa medis;
c.    Apa yang terjadi dengan pasien.
2.    Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi?
a.    Obat saat ini dan alergi;
b.    Tanda-tanda vital terbaru;
c.    Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk perbandingan;
d.    Riwayat medis;
e.    Temuan klinis terbaru.
3.    Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat
a.    Apa temuan klinis?;
b.    Apa analisis dan pertimbangan perawat?;
c.    Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
4.    Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan?
a.    Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah?;
b.    Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter?;
c.    Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien?;
d.    Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?

Sebelum serah terima pasien, perawat harus melakukan :
Ø Perawat mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
Ø Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan.
Ø Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan.
Ø Perawat membaca dan memahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shift sebelumnya.
Ø Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.

Adapun contoh komunikasi efektif SBAR antar shift dinas/ serah terima :
1.    Situation (S) :
·      Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2013 sudah 3 hari perawatan,
·      DPJP  : dr Setyoko, SpPD, diagnosa medis : Gagal ginjal kronik.
Masalah keperawatan:
1.    Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
2.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2.    Background (B) :
·      Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.
·      Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300 mg/dl.
·      Pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis.
·      Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit
·      Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang gagal ginjal kronik
·      Diet : rendah protein 1 gram
3.    Assesment (A) :
·      Kesadaran composmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20 x/menit, oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine sedikit, eliminasi faeses baik.
·      Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
·      Pasien masih mengeluh mual.
4.    Recommendation (R) :
·      Awasi balance cairan
·      Batasi asupan cairan
·      Konsul ke dokter untuk pemasangan dower kateter
·      Pertahankan pemberian pemberian deuritik injeksi furosemit 3 x 1 amp
·      Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien
·      Jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur

Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat telepon :
a.    Situation (S) :
·      Selamat pagi Dokter, saya Alia Permata perawat Nusa Indah 2
·      Melaporkan pasien nama Tn G mengalami penurunan pengeluaran urine 40 cc/24 jam, mengalami sesak napas.

b.    Background (B) :
·      Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program HD hari Senin-Kamis.
·      Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3 liter/menit 15 menit yang lalu.
·      Obat injeksi diuretic 3 x 1 amp
·      TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asites
·      Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
·      Kesadaran composmentis, bunyi nafas rongki.

c.    Assessment (A) :
·      Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
·      Pasien tampak tidak stabil

d.    Recommendation (R) :
·      Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM ?
·      Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau syringe pump ?
·      Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?